Borussia Dortmund dapat hasil mengecewakan di pekan 24 Liga Jerman. Bertamu ke tim papan bawah Augsburg, Die Borussen takluk 1-2.
Bermain di WWK Arena, Sabtu (2/3/2019) dinihari WIB, Dortmund sebenarnya tampil sangat dominan. Mereka mendominasi penguasaan bola dengan perbandingan 69% : 31%. Selain itu, anak asuh Lucien Favre juga melepaskan lebih banyak tembakan (8:4), di mana lima di antaranya on target. Tapi keunggulan angka-angka tersebut tak cukup memberi Dortmund kemenangan yang sangat mereka butuhkan, Augsburg malah mampu bikin dua gol dari total empat tembakan yang mereka lepaskan. Baca juga: 7 Hari yang Menantang untuk Tottenham: 2 Derby dan Dortmund Menanti Gol pertama tuan rumah dilesakkan Ji Dong Won di menit 24. Pemain asal Korea Selatan itu kembali jadi mimpi buruk Dortmund dengan mencetak gol kedua pada menit 68. Dortmund sempat menghidupkan harapan untuk setidaknya membawa pulang satu poin saat Paco Alcacer memperkecil kedudukan menjadi 1-2 di menit 81. Namun Dortmund gagal menambah jumlah golnya lagi. Kekalahan ini belum akan menggeser Dortmund dari puncak klasemen. Namun poin mereka yang berjumlah 54 berpeluang disamai Bayern Munich. Tim Bavaria itu baru akan bertanding malam nanti di kandang Borussia Moenchengladbach.
0 Comments
Manchester United memenangi laga ketat saat menjamu Southampton di Old Trafford. Sempat tertinggal, gol Romelu Lukaku di menit-menit akhir memenangkan MU 3-2.
Menjamu Soton di Old Trafford, Sabtu (2/3/2019) malam WIB, MU tampil dominan. Tapi tuan rumah justru tertinggal lebih dulu usai kebobolan gol jarak jauh Yan Valery di menit ke-26. Menutup babak pertama dalam posisi tertinggal, MU meningkatkan intensitas di paruh kedua. Hasilnya sepakan terukur Andreas Pereira menyamakan skor untuk mereka di menit ke-53. Enam menit berselang, Lukaku membalikkan keadaan. Tapi Soton merespons lewat gol tendangan bebas James Ward-Prowse di menit ke-75. MU terus menekan tamunya di 10 menit terakhir, hingga Lukaku mencetak gol penentu kemenangan di menit ke-88. MU bisa saja memperbesar selisih setelah mendapatkan penalti di masa injury time. Namun eksekusi Paul Pogba digagalkan kiper. Dengan kemenangan ini, MU naik ke posisi empat klasemen dengan 58 poin dari 29 laga. Mereka unggul satu poin dari Arsenal, yang mesti turun satu posisi. Sementara Soton tertahan di urutan 17 dengan 27 poin. Baca juga: Hasil Liga Inggris: Tottenham Vs Arsenal Imbang 1-1 Jalannya Pertandingan MU memulai dengan mengambil inisiatif. Aksi Marcus Rashford mengecoh pemain Southampton di sisi kanan diakhiri dengan umpan silang, mengincar Romelu Lukaku di tengah. Tapi bola masih terlalu jauh dari Lukaku. Semenit berselang, Lukaku mendapatkan bola liar dan melepaskan sepakan mendatar. Angus Gunn dengan sigap menepis bola sembari menjatuhkan diri. Setelah melakukan penyelamatan, Gunn nyaris saja membuat kesalahan fatal. Dia kurang tepat mengantisipasi umpan lambung Andreas Pereira yang ternyata mengarah ke gawang. Dengan sedikit kewalahan, Gunn menepis bola ke atas. MU membuang peluang berharga di menit keenam. Lukaku kembali mendapatkan bola liar, kali ini di depan gawang. Namun bola sontekannya bisa dicegat Gunn. Soton merespons di menit ke-12 dari sepak pojok. Umpan lambung ditanduk Jannik Vestergaard, tapi bola masih melebar. Tim tamu mengklaim penalti tak lama berselang, usai Ryan Bertrand terjatuh dalam duel dengan Chris Smalling. Wasit tak menggubris permintaan tersebut. MU kebobolan di menit ke-26. Di tengah, Charlie Austin menyodorkan bola ke Yan Valery di sisi kanan. Valery lantas melepaskan sepakan deras yang tak kuasa dihentikan David de Gea dan berakhir di pojok kanan atas gawang. Peluang untuk MU di menit ke-32. Umpan terobosan Alexis Sanchez meloloskan Luke Shaw di kiri, yang kemudian meneruskan bola ke tengah. Hanya saja Rashford dan Lukaku gagal menyambar bola, Soton pun mengamankan situasi. Dua menit berikutnya, MU menciptakan peluang lain. Lukaku dalam posisi bebas untuk menyambut umpan silang Andreas Pereira, tapi bola sedikit terlalu deras dan gagal dicocor ke dalam gawang. MU nyaris mencetak gol di menit ke-41. Sundulan Smalling tipis saja di sisi kanan, bola lantas sempat diselamatkan Rashford di samping gawang sebelum out. Namun tak menghasilkan apapun untuk MU. MU terhindar dari penalti semenit berselang, ketika Ashley Young tertangkap kamera mengganjal kaki Bertrand dan membuat winger Soton itu terjatuh. Beruntung bagi tuan rumah, wasit tak melihatnya sebagai pelanggaran. Babak pertama berakhir untuk keunggulan Soton. Baca juga: Tottenham Sudah Cukup Senang Bisa Hindari Kekalahan dari Arsenal Setelah peluang Rashford berakhir melebar, MU menyamakan kedudukan di menit ke-53. Pereira melepaskan tembakan melengkung yang terukur, berakhir di pojok kanan atas gawang tanpa mampu dijangkau Gunn. Hanya berjarak enam menit, MU berbalik unggul. Lukaku menerima umpan dari Pereira di dalam kotak penalti, membuka ruang tembak dengan sedikit gerak tipu ke kanan, lalu menceploskan bola mendatar ke dalam gawang. Diogo Dalot melepaskan tembakan jarak jauh pada menit ke-65. Masih melebar ke kiri gawang. Southampton menyamakan skor 10 menit berselang. Menghadapi tendangan bebas di depan kotak penalti MU, James Ward-Prowse menaklukkan De Gea dengan tembakan ke arah pojok kiri atas gawang. MU mencoba lebih menekan Soton memasuki 10 menit terakhir. Tapi mereka justru sempat terancam oleh sepakan Vestergaard, yang gagal diselesaikan dengan sempurna dan berakhir melebar. Gol MU! MU kembali memimpin di menit ke-88, setelah sepakan Lukaku dari depan kotak penalti tak mampu dijangkau Gunn dan berakhir di pojok kanan bawah gawang. Di menit ke-94, MU mendapatkan penalti setelah Rashford dijatuhkan Armstrong. Pogba maju sebagai eksekutor, di mana tendangannya yang mengarah ke tengah dihalau Gunn. Tak ada gol lain tercipta hingga laga usai. Baca juga: Sokratis: Penalti Kane Offside Susunan pemain: MU: David de Gea; Ashley Young (c), Chris Smalling, Victor Lindelof, Luke Shaw; Scott McTominay, Andreas Pereira (Fred 82'), Paul Pogba; Marcus Rashford (Tahith Chong 95'), Romelu Lukaku, Alexis Sanchez (Diogo Dalot 52') Southampton: Angus Gunn; Jan Bednarek, Maya Yoshida (Sam Gallagher 90'), Jannik Vestergaard; Yan Valery, James Ward-Prowse, Oriol Romeu, Pierre-Emile Hojbjerg (c), Ryan Bertrand; Nathan Redmond, Charlie Austin (Stuart Armstrong 63')
Manchester United tertinggal 0-1 pada babak pertama laga kontra Southampton di Old Trafford, Sabtu (2/3/2019) malam WIB. Gol Yan Valery jadi pembeda.
Jalannya Pertandingan MU memulai dengan mengambil inisiatif. Aksi Marcus Rashford mengecoh pemain Southampton di sisi kanan diakhiri dengan umpan silang, mengincar Romelu Lukaku di tengah. Tapi bola masih terlalu jauh dari Lukaku. Semenit berselang, Lukaku mendapatkan bola liar dan melepaskan sepakan mendatar. Angus Gunn dengan sigap menepis bola sembari menjatuhkan diri. Setelah melakukan penyelamatan, Gunn nyaris saja membuat kesalahan fatal. Dia kurang tepat mengantisipasi umpan lambung Andreas Pereira yang ternyata mengarah ke gawang. Dengan sedikit kewalahan, Gunn menepis bola ke atas. Baca juga: Hasil Liga Inggris: Tottenham Vs Arsenal Imbang 1-1 MU membuang peluang berharga di menit keenam. Lukaku kembali mendapatkan bola liar, kali ini di depan gawang. Namun bola sontekannya bisa dicegat Gunn. Soton merespons di menit ke-12 dari sepak pojok. Umpan lambung ditanduk Jannik Vestergaard, tapi bola masih melebar. Tim tamu mengklaim penalti tak lama berselang, usai Ryan Bertrand terjatuh dalam duel dengan Chris Smalling. Wasit tak menggubris permintaan tersebut. MU kebobolan di menit ke-26. Di tengah, Charlie Austin menyodorkan bola ke Yan Valery di sisi kanan. Valery lantas melepaskan sepakan deras yang tak kuasa dihentikan David de Gea dan berakhir di pojok kanan atas gawang. Baca juga: Jelang Derby Merseyside: Manajer Everton Balas Ejekan Klopp Peluang untuk MU di menit ke-32. Umpan terobosan Alexis Sanchez meloloskan Luke Shaw di kiri, yang kemudian meneruskan bola ke tengah. Hanya saja Rashford dan Lukaku gagal menyambar bola, Soton pun mengamankan situasi. Dua menit berikutnya, MU menciptakan peluang lain. Lukaku dalam posisi bebas untuk menyambut umpan silang Andreas Pereira, tapi bola sedikit terlalu deras dan gagal dicocor ke dalam gawang. MU nyaris mencetak gol di menit ke-41. Sundulan Smalling tipis saja di sisi kanan, bola lantas sempat diselamatkan Rashford di samping gawang sebelum out. Namun tak menghasilkan apapun untuk MU. MU terhindar dari penalti semenit berselang, ketika Ashley Young tertangkap kamera mengganjal kaki Bertrand dan membuat winger Soton itu terjatuh. Beruntung bagi tuan rumah, wasit tak melihatnya sebagai pelanggaran. Babak pertama berakhir untuk keunggulan Soton. Baca juga: Ditunggu Neraka di Goodison Park, Klopp: Liverpool Siap Susunan pemain: MU: David de Gea; Ashley Young (c), Chris Smalling, Victor Lindelof, Luke Shaw; Scott McTominay, Andreas Pereira, Paul Pogba; Marcus Rashford, Romelu Lukaku, Alexis Sanchez Southampton: Angus Gunn; Jan Bednarek, Maya Yoshida, Jannik Vestergaard; Yan Valery, James Ward-Prowse, Oriol Romeu, Pierre-Emile Hojbjerg (c), Ryan Bertrand; Nathan Redmond, Charlie Austin
AC Milan berhasil naik ke posisi tiga untuk menggeser Inter Milan. Upaya itu didapat setelah mengalahkan Sassuolo 1-0.
Gol kemenangan Milan di San Siro, Minggu (3/3/2019) dinihari WIB, datang lewat bunuh diri bek kanan Sassuolo, Pol Lirola, di babak pertama. Rossoneri punya kesempatan besar untuk memperbesar keunggulan di babak kedua. Hal itu setelah kiper Andrea Consigli diganjar kartu merah langsung. Milan banyak membuang peluang di babak kedua. Alhasil, tak ada gol tambahan yang tercipta. Kemenangan ini membuat Milan naik ke posisi tiga dengan 48 poin. Inter tergeser ke posisi empat dengan 47 poin setelah kalah 1-2 dari Cagliari. Baca juga: 'Piatek Akan Cetak 35 Gol' Jalannya Pertandingan Milan langsung tancap gas di awal-awal laga. Serangan dilancarkan lewat Ricardo Rodriguez dan Hakan Calhanoglu, namun masih belum membuahkan hasil. Krzysztof Piatek melepas tembakan di menit ke-10 dari tepi kotak penalti. Bola dengan mudah ditangkap oleh Andrea Consligli. Sassuolo perlahan bisa mengambil kendali permainan. Ancaman ke gawang Milan datang lewat umpan silang Pol Lirola yang berhasil disambar Filip Duricic, namun laju bola berhasil ditepis oleh Gianluigi Donnarumma di menit ke-21. Milan gantian mengancam di menit ke-27. Lucas Paqueta, yang sudah ada di depan gawang gagal menyambar umpan silang dengan sempurna. Rossoneri berhasil unggul 1-0 lebih dulu di menit ke-35. Pol Lirola mencetak gol bunuh diri setelah gagal mengantisipasi bola dari sepak pojok Milan. Sassuolo sempat mencetak gol balasan di menit ke-43 lewat Jeremie Boga. Gol itu dianulir wasit setelah Boga dinyatakan lebih dulu dalam posisi offside. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum. Baca juga: 'Krzysztof Piatek Masih Bisa Lebih Baik' Tim tamu coba mengambil kendali permainan di 10 menit pertama babak kedua. Namun, belum ada usaha Sassuolo yang memberi ancaman berarti ke gawang Milan. Upaya Sassuolo semakin sulit setelah kiper Consigli diganjar kartu merah langsung setelah menarik Piatek, yang sudah melewati kiper pada posisi satu lawan satu di menit ke-66. Hukuman tersebut sempat ditinjau lebih dulu lewat VAR. Unggul jumlah pemain bikin Milan lebih leluasa melancarkan serangan. Calhanoglu mendapat peluang emas di menit ke-76, namun bola tembakannya masih melebar dari gawang. Milan gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Tak ada gol tambahan yang tercipta hingga laga tuntas. Susunan Pemain: AC Milan: G Donnarumma; Calabria, Musacchio, Romagnoli, Rodriguez; Kessie, Bakayoko (Biglia 56), Paqueta (Castillejo 73), Suso, Piatek (Cutrone 83), Calhanoglu. Sassuolo: Consigli; Lirola, Demiral, Ferrari, Peluso; Locatelli (Bourabia 63), Sensi, Magnanelli (Pegolo 68); Berardi, Djuricic (Matri 73), Boga.
Ini pasti lo banget gan!
Anime dan manga One Piece sudah berjalan selama puluhan tahun (ya lebih tepatnya 20 tahunan), dan dengan umur yang panjang bagi sebuah serial anime dan manga itu, One Piece tak pernah sepi penggemar, ya kalau sepi, pasti artikel ini gak kamu baca dong? Kenapa kamu suka One Piece, eits! Ini bukanlah artikel pertanyaan melainkan tebak-tebakan. Mungkin kamu ngerasa mungkin juga enggak, namun ini nih sedikitnya 7 dari sekian banyak alasan kenapa kamu suka One Piece! Tulis di kolom komentar seberapa banyak poin yang emang kamu banget, ya! 1 Ceritanya Sumber: dokumentasi duniaku.net Pastilah ceritanya, ya kan? Eiichiro Oda adalah seorang jenius yang entah menukar jiwanya untuk Iblis atau gimana, namun dia bisa membuat cerita One Piece yang epik abis! Perjalanan Luffy mengejar harta karun One Piece selalu membuat penasaran, ditambah plot twist dan akhir yang sulit ditebak. Pasti banyak deh di antara kamu yang punya keinginan untuk tetap panjang umur untuk melihat One Piece tamat, iya kan? 2 Rasa Gado-Gado Gado-gado alias campuran “rasa” di dalam anime dan manga One Piece membuat kita suka One Piece dan terus-terusan mengikutinya. Campuran tersebut mulai dari kombinasi adegan serius, momen lucu nan komedi, momen menyedihkan yang bisa bikin kamu nangis, sampai momen seru yang bikin kamu gregetan saat menonton. 3 Pesan Moral Berkaitan dengan gado-gado di atas, ada beberapa momen di One Piece yang memberikan pesan moral. Di sini contohnya seperti menolong orang yang membutuhkan, setia kawan, atau belajar untuk bangkit dari kegagalan, ya sebenarnya ini konsep Shonen Jump sih. CONTINUE READING BELOW Kok Bisa Anak Big Mom Dibully Ketika Masih Kecil? Ini Nih AlasannyaKok bisa anak Big Mom seperti Katakuri dan Pudding diBullly ketika masih kecil, padahal anaknya Yonko? Ini nih alasannya kenapa mereka di-bully Baca Juga 4 Pertarungannya Apalagi kalau Luffy sudah serius dan bertarung melawan musuh yang sama atau lebih kuat dari dia, beuh kaga usah ditanya lagi, kerennya bukan main! Rasa-rasanya pengen ngikutin Luffy terus ketika melawan musuh-musuhnya. 5 Petualangan Sumber: dokumentasi duniaku.net Tak banyak serial anime atau manga yang menyuguhkan cerita petualangan semenarik One Piece. Setiap tujuan penuh dengan petualangan baru, dan setiap alur cerita juga menuju petualangan yang baru, membuat kita merasa ada dalam petualangan Topi Jerami. 6 Berbagai Rahasia One Piece adalah anime dan manga yang berisi kumpulan rahasia! Mulai dari rahasia Buah Iblis, Void Century, kekuatan Gol D. Roger, bahkan sampai harta karun One Piece itu sendiri, dan banyak lagi! Hampir setiap petualangan memiliki rahasia baru, yang membuat kita penasaran, dan akhirnya ngikutin anime dan manganya terus deh. 7 Karakternya Sumber: dokumentasi duniaku.net Siapa yang suka dengan karakter tertentu di One Piece? Contohnya penulis suka karakter laki-lakinya Sanji, dan karakter perempuannya Robin. Sebagian besar dari kamu pasti suka One Piece juga karena karakternya, kan? Meskipun Oda punya gaya penggambaran karakter yang unik, namun itu yang membuatnya unik dan disukai. Nah gimana nih? Berapa alasan yang kamu banget? Atau semuanya?
Anak Yonko aja di-bully! Memang keras kelakuan anak-anak di pulau kue-kuean itu
Siapa di sini yang berani mem-bully anaknya orang penting? Oh jika kamu merasa berani, mungkin kamu tak sehebat anak-anak teman sebayanya beberapa anak Big Mom yang masa kecilnya di-bully! Beberapa anak Big Mom memiliki masa lalu yang kurang menyenangkan, ya dua contoh yang paling terasa adalah Katakuri dan Pudding, meskipun bukan hanya mereka berdua saja, karena tak menutup kemungkinan anak-anaknya yang lain juga bisa. Katakuri di-bully karena mulutnya yang lebar seperti burung pelikan sedangkan Pudding di-bully karena mata ketiganya dianggap menyeramkan. CONTINUE READING BELOW Akhir Duel Sanji Vs Page One Tak Diperlihatkan, Apakah Sanji Menang Telak?Duel Sanji vs Page One terjadi, namun berakhir begitu saja, dan cenderung tak diketahui. Lalu, apakah Sanji menang telak? Atau dia kabur? Ini spekulasinya! Baca Juga Masalahnya adalah, anak-anak yang mem-bully mereka juga berasal dari pulau yang sama, yaitu dari wilayah Whole Cake Island, yang mana dipimpin Yonko Big Mom, ya itu ibunya si target bullying itu sendiri. Kenapa mereka seberani itu mem-bully anaknya pemimpin di sana, yang mana ini Yonko, bisa saja jika sang ibu marah lalu keluarganya si pem-bully langsung dihabisi. Alasannya adalah; Big Mom juga Membully Anaknya Sendiri Big Mom bukanlah Doflamingo, yang kalau keluarganya diledek, maka hukumannya adalah mati untuk siapapun yang meledek. Di sisi lain, Big Mom sendiri bahkan ikut-ikutan mem-bully anaknya, contohnya seperti Big Mom yang merasa takut dengan mata ketiga Pudding. Sekarang coba kamu pikirkan, jika orang tuanya saja mem-bully anak tersebut, ya menjadi lampu hijau untuk anak lain juga dong? Katakuri juga mengalami pem-bully-an yang cukup parah. Namun Katakuri melawan (ya Pudding juga sih), namun berdampak ke Brulee, di mana tukang bully Katakuri justru menyerang adiknya Katakuri yang tak bisa melawan, sampai akhirnya muncul luka yang dalam di wajah Brulee. Sejak itu, Katakuri seperti beberapa korban bullying lainnya yang berhasil keluar dari kondisi ini, yaitu merubah dirinya, dengan cara menjadi lebih bersifat kasar agar disegani, dan menutupi mulutnya agar keluarganya tak menjadi korban seperti Brulee. Setelah semua yang terjadi, apakah Big Mom peduli dengan anak-anaknya? Tidak sama sekali. Buktinya Katakuri dan Pudding harus melawan sendirian, tanpa perlindungan dari siapapun. Big Mom adalah contoh orang tua yang buruk, dan itulah jawaban kenapa beberapa anak Big Mom di-bully, padahal Big Momnya pemimpin Whole Cake Island.
Zoro cuma mengajarkan Momo satu seruan! Tapi kenapa Kiku melarang Momo menggunakan seruan itu? Apakah karena jorok atau karena punya makna lain?
Ada satu momen kecil di bab 934 yang menarik perhatian. Saat Momonosuke berlatih pedang, dia menyerukan sesuatu. Terjemahan resmi dari Manga Plus menyebutkan kalau yang Momonosuke serukan adalah “Sunach!” Yep, berhubung Manga Plus adalah aplikasi resmi dari Shueisha, translasi di sana pun dianggap sebagai resmi sebenarnya, bukan sekedar fan translator mengira-ngira apa maksud dari teks Jepang yang mereka peroleh. Apakah Zoro mengajarkan Momonosuke kata terlarang? Soalnya Kiku kemudian meminta Momonosuke jangan menggunakan seruan itu lagi. CONTINUE READING BELOW Punya Haoshoku Haki Edan, Alasan Shanks Cuma Butuh Satu Kapal?Shanks kayanya ga butuh banyak prajurit. Dia lepas Haoshoku Haki aja, bisa ada ratusan ribu orang tumbang! Ini kemungkinan alasan Shanks cuma butuh satu kapal Baca Juga Seruan “Sunach!” ini sendiri terdengar mirip bunyinya dengan kata bahasa Inggris, snatch. (Terjemahan fan ada yang menuliskan kata-kata Momo sebagai Snatch!). Kalau kamu penasaran, snatch bisa diartikan sebagai merampas sesuatu. Kata ini juga merupakan slang untuk organ tertentu perempuan. Kalau memang maknanya seperti itu, tidak heran Kiku melarang Momo untuk menyerukannya. Namun saya merasa ada alasan lain kenapa Kiku merasa Zoro mengajarkan Momonosuke kata terlarang. Yang jadi pertimbangan Kiku adalah seruan itu seperti memiliki akar dari dialek kuno Kuri. Saya sendiri tidak ingat Zoro pernah menggunakan seruan itu di cerita. Namun… bisa jadi ada alasan kenapa Zoro mengajarkan seruan itu ke Momo. Apakah Itu Seruan dari Masa Kecilnya? Satu momen di mana Zoro bisa mendapatkan seruan “Sunach!” itu sepertinya dari masa lalunya, saat dia baru belajar pedang. (Mengingat ia juga mengajarkan seruan itu ke Momonosuke, yang pemula). Kalau iya, berarti Zoro seharusnya memperoleh seruan ini dari Koushirou, gurunya yang juga ayah Kuina. Koushirou sendiri memang memiliki nama dan penampilan yang Wano banget, jadi sudah sejak lama Koushirou dicurigai memiliki koneksi dengan negeri samurai itu. Apakah sebenarnya seruan “Sunach!” yang diajarkan Zoro kepada Momonosuke semakin menegaskan kalau Koushirou dulunya adalah penduduk Wano, dan begitu lolos dari negerinya sendiri dia kemudian hidup tenang di East Blue? Mungkinkah dulunya dia juga pengikut Kozuki Oden? Yang ini sih masih misteri. BACA JUGADemi Cerita One Piece, Oda Ingin Merasakan Gempa Bumi! Ini Alasannya! Punya Haoshoku Haki Edan, Alasan Shanks Cuma Butuh Satu Kapal? Perkumpulan Para Raja?! Ini 4 Pengguna Haoshoku Haki di Kelompok Roger! Demikianlah pembahasan saya soal kata terlarang yang diajarkan Zoro ke Momonosuke. Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!
Berakhir begitu saja, sebenernya Sanji tuh menang atau kabur, ya?
Salah satu duel yang paling dinanti-nanti dari cerita berikutnya manga One Piece adalah duel yang dialami anggota kelompok Topi Jerami, dan secara spesifik adalah Zoro dan Sanji karena keduanya sudah lama tak bertemu dengan musuh yang setara sejak time skip. Sebenarnay sudah ada duel Sanji vs Page One, namun ada tapinya nih. Apa itu tapinya? Di beberapa chapter sebelumnya, duel Sanji vs Page One memang terjadi dan diperlihatkan, sayangnya duel tersebut sangat singkat. Jangankan duel yang panjang, akhir dari duel tersebut saja tak diperlihatkan dengan jelas. Masih belum bisa dipastikan kapan akhir dari duel tersebut, namun kemungkinan akhirnya ada di chapter 931 di halaman 11. Di situ Sanji lompat ke angkasa dengan kecepatan tinggi, dan dengan kecepatan tinggi juga ia turun ke tanah, menendang Page One dengan kekuatan penuh. Dari balon teksnya, kita melihat jeritan dari arah pertarungan Sanji vs Page One, apakah itu berarti Page One sudah kalah dan Sanji menang telak? CONTINUE READING BELOW Demi Cerita One Piece, Oda Ingin Merasakan Gempa Bumi! Ini Alasannya!Demia cerita One Piece dan perkembangannya, Eiichiro Oda ingin merasakan pengalaman terjebak dalam bencana alam dan juga perang! Ini alasannya! Baca Juga Beberapa chapter berikutnya, tepatnya chapter 934, Sanji sudah berkumpul dengan Law, Usopp, dan Franky di Ebisu Town. Tentu saja ini menandakan duelnya melawan Page One sudah selesai. Masalahnya adalah, apakah duel tersebut berakhir dengan kemenangan Sanji, atau Sanji kabur dari lokasi pertarungan? Kalau menurut spekulasi saya, Sanji bisa dikatakan menang di sini, namun tidak menang telak. Zoan, terlebih Zoan Ancient seperti Page One memiliki daya tahan tubuh yang lebih tinggi. Page One sendiri adalah Headliner paling kuat, dan juga anggota dari Flying Six yang juga berisi orang-orang kuat. Seandainya Page One bisa kalah hanya dengan sekali tendangan dari Sanji seperti yang ditunjukan di chapter 931 halaman 11, apakah tidak terasa aneh? Kemungkinan memang dia berada dalam kondisi terdesak setelah tendangan Sanji itu, lalu Sanji melarikan diri. Teori saya mengatakan, duel antara Sanji melawan Page One akan kembali terjadi di chapter-chapter depan, namun panjang atau pendek, kita tidak tahu. Bagaimana menurutmu? Apakah menurutmu Page One kalah? Atau Sanji kabur?
Kalau musuhnya sama, kawan dan lawan pun bisa bersatu!
Di dunia anime memang biasanya cerita yang paling umum menceritakan soal si baik menghadapi si jahat. Tapi di beberapa situasi, keduanya bahkan bisa saling support satu sama lain guys. CONTINUE READING BELOW Suka yang Gaib? Ini 10 Anime Supranatural Wajib Tonton!Tak hanya menyajikan hal-hal berbau horor, beberapa anime berikut juga menyajikan hal supranatural yang kental. Yak, inilah dia anime supranatural wajib tonton buat kalian! Baca Juga Ketika menghadapi lawan yang jauh lebih kuat, para penjahat dan para karakter utama ini saling berteman. Penasaran kira-kira siapa saja jagoan dan musuh yang berteman? Mungkin langsung saja kita bahas 10 jagoan dan musuh bersatu melawan sesuatu!! 1 Gon, Killua, Hisoka Bermain Bola - Hunter X Hunter Source: Hunterpedia Hisoka merupakan salah satu karakter yang tertarik dengan Gon sejak episode awal. Hisoka menganggal bahwa ia bakal membunuh Gon jika waktunya sudah tiba sehingga Hisoka di beberapa kemungkinan kerap membantu Gon. Di anime ini Hisoka bisa dibilang berposisi sebagai musuh dan siapa sangka jika di arc Greed Island Hisoka benar-benar membantu Gon layaknya seorang pahlawan. Di sebuah pula bernama Soufrabi, Hisoka dengan sukarela membantu Gon dan Killua bermain dodge ball. Tak hanya itu, Hisoka juga bertandem dengan rekan-rekan Gon yang lainnya. Momen tersebut benar-benar luar biasa karena kerjasama Gon dan Hisoka mampu membawa mereka memenangi pertandingan tersebut. 2 Goku dan Piccolo Vs Raditz Di awal-awal cerita, Son Goku harus berhadapan dengan kakaknya yang bernama Raditz. Sang kakak tentu jauh lebih kuat karena ia tinggal di planet bangsa saiyan. Selain otu Raditz juga mampu mengeluarkan potensi kekuatannya saat itu. Siapa sangka jika Raditz datang saat Goku dan Piccolo masih bermusuhan. Raditz memiliki keinginan untuk menghancurkan planet bumi sedangkan Piccolo yang berstatus sebagai penjahat kala itu merasa kesal dengan tingkah Raditz. Akhirnya Piccolo mau bekerjasama dengan Goku untuk mengalahkan Raditz. Kerjasama ini memang mengorbankan nyawa Goku tapi dengan pengorbanan itu akhirnya Piccolo dan Goku akhirnya saling bersahabat. 3 Goku dan Frieza Vs Jiren Goku pada dasarnya merupakan sosok pahlawan yang rela mengorbankan hidupnya demi menyelamatkan umat manusia sedangkan Frieza adalah lawan Goku yang ingin menghancurkan bumi. Tapi ada satu momen yang membuat mereka berteman. Momen ini datang ketika Goku bertarung dengan Jiren. CONTINUE READING BELOW Drunken Master! 10 Karakter Tukang Mabok di Ranah Anime!Harus diakui, ke-10 karakter yang bakal kita bahas memang layak menjadi karakter tukang mabok di ranah anime yang terparah. Tapi meski begitu mereka memiliki kekuatan yang luar biasa! Baca Juga Ya, si Jiren ini adalah lawan yang benar-benar tangguhnya luar biasa. Jiren sulit dikalahkan bahkan dengan kekuatan maksimal Goku sekalipun. Momen mengharukan kerjasama keduanya benar-benar gokil. Dengan tekad kuat, akhirnya keduanya sukses mengalahkan Jiren! 4 Luffy dan Crocodile Kabur dari Impel Down Di arc Arabasta, musuh utama seorang Monkey D Luffy adalah Crocodile yang merupakan ketua dari kelompok Baruqur Works. Ya, perbedaan pandangan diantara keduanya menyajikan pertempuran yang solid dan luar biasa. Tapi siapa sangka jika di masa depan mereka bakal berteman! Usai kalah dari Luffy, Crocodile ditangkap dan dipenjara di Impel Down. Tapi di sanalah justru ia berteman dengan Luffy. Dalam misi pencariannya untuk menyelamatkan Ace, Luffy harus terdesak berkali-kali. Untuk bisa lolos, keduanya harus saling bantu dan hal ini benar-benar terjadi. Bahkan tak hanya Crocodile, Mr 2 dan Mr 3 juga mau berteman dan membantu Luffy di Impel Down. Bahkan Crocodile sendiri rela menghadapi Akainu demi bisa menyelamatkan Luffy di perang MarineFord. 5 Naruto dan Sasuke Vs Kaguya Bagi para penggemar Naruto, tentu saja kalian mengetahui jika Naruto serta Sasuke sudah berbeda pandangan sejak Season pertama. Naruto dan Sasuke hanya diceritakan sedikit akur di awal-awal cerita sedangkan sisanya, mereka bertolak belakang. Sasuke beberapa kali juga hendak membunuh Naruto yang ingin mengembalikannya ke jalan yang benar. Tapi siapa sangka jika keduanya mau bekerjasama di perang dunia ninja keempat menghadapi Kaguya Ootsutsuki. Di sinilah kemudian mereka bekerjasama seperti dulu tapi dengan kekuatan yang jauh lebih besar. Momen ini menjadi momen yang luar biasa. Karena tidak hanya dengan Naruto, Sasuke juga mau bekerjasam dengan Kakashi Hatake dan Sakura Haruno. Bahkan kerennya, berkali-kali Sasuke mau melindungi mereka. Meski di akhir cerita Sasuke bertarung dengan Naruto, tapi niatnya untuk bekerjasama benar-benar patut diacungi jempol. Sekarang, Sasuke dan Naruto berteman akrab! 6 Inuyasha dan Sesshomaru Vs Naraku Inuyasha dan Sesshomaru adalah kakak beradik. Tapi meski begitu, mereka saling bermusuhan. Sikap iri dari Sesshomaru dengan Inuyasha kemudian membuatnya ingin merebut pedang penghancur Tessaiga dari Inuyasha. Momen imi terus terjadi hingga mereka menghadapi bagian dari Naraku bernama Magatsuhi. Sesshomaru juga sudah mulai sadar dan melupakan Tessaiga. Di momen ini Sesshomaru benar-benar menunjukkan sikapnya sebagai seorang kakak yang baik. Meski tanpa pedang penghancur dan bermodalkan cakarnya, dia mau melindungi Inuyasha dari Magatsuhi yang sangat kuat. CONTINUE READING BELOW Sherlock Mah Lewat! Ini 10 Detektif Jenius di Jagat Anime!Bagi sebagian orang, anime dengan tema detektif cukup seru untuk diikuti. Sejauh ini ada 10 detektif jenius di jagad anime yang wajib dibahas dan diketahui! Baca Juga Pada akhirnya Sesshomaru berhasil meraih pedang yang kuat dari dalam dirinya sendiri bernama Bakusaiga. Selain momen ini sebenarnya Inuyasha dan Sesshomaru juga kerap bekerjasama tapi yang ini sangat dramatis. Mengejutkan memang jika mereka menjadi jagoan dan musuh bersatu. 7 L dan Light Vs Yotsuba L dan Light merupakan dua orang dengan kepribadian yang sangat berbeda. Light atau Kira merupakan seorang pembunuh berantai yang sudah bikin kacau seantero Jepang. Idealismenya kemudian membuatnya menjadi buronan. Sedangkan L sendiri adalah detektif yang pintarnya luar biasa dan memiliki misi untuk menangkap Kira. Seperti kucing dan anjing, keduanya adu pintar dan saling mengalahkan hingga ada satu momen di mana mereka bekerjasama. Keduanya memiliki pandangan yang sama untuk menghentikan Higuchi yang menggunakan Death Note demi menaikkan kekuatan politiknya. Kepintaran keduanya benar-benar menjadi satu sehingga Higuchi bisa dihentikan. Momen kerjasama ini merupakan salah satu momen terbaik yang pernah ada di anime. Mereka juga layak menjadi salah satu jagoan dan musuh bersatu menghadapi sesuatu yang ada di anime. 8 Ash dan Team Rocket Kabur dari Pokemon Legendaris Ash dan Team Rocket merupakan saingan dan mereka kerap bertempur satu sama lain. Ash merupakan seorang tamer Pokemon yang punya Pikachu sedangkan Team Rocket adalah tim yang punya misi menangkap pokemon langka yang ada. Mereka mengincar Pikachu sebagai target sehingga harus bertarung satu sama lain akhirnya dengan Ash. Tapo ada satu momen di mana Ash dan Team Rocket saling bekerjasama ketika kabur dari Pokemon legendaris. Mereka harus melewati wilayah yang dijaga ketat oleh tiga burung legendari yaitu Articuno, Zapdos, dan Articuno. Dengan kerjasama diantara mereka, akhirnya mereka sukses melewati wilayah bernama Tundra dengan selamat dan aman. Tak heran jika mereka menjadi jagoan dan musuh bersatu untuk menghadapi sesuatu. 9 Suzaku dan Lelouch Menyatukan Kekuatan Meskipun mereka pada dasarnya berteman, Suzaku dan Lelouch kenyataannya merupakan lawan juga. Pandangan keduanya yang berbeda membuat keributan kerap pecah. Suzaku memiliki pandangan bahwa ia bisa menyelamatkan Jepang dari ancaman Brittania dengan konflik sesedikit mungkin sedangkan Lelouch merasa bebas melakukan apapun termasuk sikap terorisme. CONTINUE READING BELOW Bersatu Kita Teguh!! Ini Deretan Tim Terkuat di Jagat AnimeHarus diakui, beberapa kelompok yang bakal kita bahas adalah deretan tim terkuat di jagad anime. Langsung aja yuk kita bahas! Baca Juga Pandangan berbeda ini membuat mereka pada akhirnya saling ingin membunuh. Tapi pada akhirnya Leloch datang dengan rencana besar dan keduanya sepakat untuk bekerjasama serta merapatkan barisan demi mencapai tujuan bersama. 10 Envy, Ed, dan Ling Keluar dari Perut Gluttony Ed dan Ling merupakan sosok yang saling bermusuhan. Tapi mereka pada akhirnya mau menurunkan egoisme masing-masing demi bisa mengalahkan musuh, perut Gluttony. Perut itu masalahnya sangat mengesalkan. Mereka tidak punya cukup pengetahuan agar keluar. Tapi dengan bekerjasama, mereka akhirnya saling bahu membahu untuk bisa keluar dari labirin berbahaya di dalam perut Gluttony. Sepertinya itulah 10 jagoan dan musuh bersatu menghadapi sesuatu. Ke-10 kombinasi ini harus diakui merupakan kombinasi yang mantapnya luar biasa. Menurut kalian, dari ke-10 jagoan dan musuh bersatu mana yang paling keren duetnya? Langsung tulis di kolom komentar ya!!
Arsenal berhasil mencuri satu poin dalam lawatan ke markas Tottenham Hotspur pada pekan ke-29 Premier League 2018/19, Sabtu (2/3) malam WIB. Laga bertajuk Derby London Utara ini berakhir imbang 1-1, kedua tim tampil sama kuat.
Arsenal unggul terlebih dahulu melalui gol Aaron Ramsey di menit ke-16. Pemain yang sudah pasti hengkang ke Juventus musim depan ini seakan-akan ingin membuktikan kualitasnya pada The Gunners. Tottenham berhasil menyamakan kedudukan di babak kedua, tepatnya melalui eksekusi penalti Harry Kane di menit ke-74. Permainan Spurs tidak terlalu baik pada pertandingan ini, mereka cukup beruntung karena insiden penalti tersebut sebenarnya dimulai dari pelanggaran terhadap Kane yang berada di posisi offside. Baca ulasan pertandingan selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters! 1 dari 3Babak PertamaArsenal menurunkan formasi yang cukup unik pada pertandingan ini. Unai Emery memilih Shkodran Mustafi sebagai bek kanan. Susunan pemain ala Emery mengundang tanya. Permainan berjalan cukup seimbang. Arsenal mendapatkan peluang pertama melalui Alex Iwobi di menit ketiga. Tottenham menyusul dengan peluang Son Heung-Min di menit keempat. Sebagaimana laiknya derby, permainan berjalan dengan tempo cepat dan sarat gengsi. Tidak ada pemain yang bisa berlama-lama menguasai bola. Pemain kedua tim beberapa kali melanggar satu sama lain, tapi hingga laga berjalan 30 menit tidak ada kartu kuning yang keluar. Wasit Anthony Taylor tampaknya mengendurkan parameternya. Setelah permainan yang berjalan cukup seimbang, Arsenal akhirnya membuka keunggulan di menit ke-16. Tottenham menyerang lewat Harry Kane, tapi striker andalan timnas Inggris itu kehilangan bola. Bola kemudian dibuang pemain Arsenal ke tengah lapangan, Sanchez salah mengantisipasi sundulan yang membuat bola lebih dekat ke Alexandre Lacazette. Dia kemudian melepaskan umpan kepada Aaron Ramsey yang berlari sendirian, tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Hugo Lloris dan mencetak gol. Tottenham 0-1 Arsenal. Setelah gol tersebut, permainan Arsenal lebhi baik. Taktik Tottenham tampaknya tidak terlalu jelas, selain mengirimkan bola pada Kane dan Son. Kane sempat mencetak gol di menit ke-24 tapi dia berada dalam posisi offside. Penampilan apik Arsenal ini tidak terlepas dari kontribusi Bernd Leno. Kiper muda ini membuat beberapa penyelamatan gemilang yang membuat skor tetap bertahan 0-1 untuk keunggulan Arsenal. Hingga turun minum, tidak ada perubahan signifikan pada pertandingan. Arsenal memimpin. 2 dari 3Babak KeduaMemasuki babak kedua, Arsenal mecoba tetap tampil agresif. Tottenham juga tinggal diam dengan mengandalkan Harry Kane untuk mencetak gol. Lacazette mendapatkan peluang emas di menit ke-53, tapi tembakannya masih melenceng. Tiga menit kemudian, Emery menarik keluar Lacazette yang hanya mencatat lima umpan di babak pertama, masuk Pierre-Emerick Aubameyang. Spurs bukannya tanpa peluang. Jika di babak pertama mereka mengandalkan umpan-umpan panjang, di babak kedua ini mereka bermain lebih rapat. Akan tetapi pertahanan Arsenal masih begitu sulit dibongkar. Rose mendapatkan peluang matang di menit ke-68 melalui umpan Lamela. Sayangnya kontrol dada Rose sangat buruk, Leno mampu memaksakan badannya untuk mengambil bola. Rose melakukan pelanggaran keras dan dijatuhi kartu kuning. Petaka Arsenal tiba di menit ke-72. Spurs mendapatkan tendangan bebas, Eriksen melambungkan bola ke kotak penalti pada Kane yagn sebenarnya berada di posisi offside. Mustafi terpaksa menjatuhkan Kane dan wasit menunjuk titik putih. Tanpa VAR, wasit tidak bisa berbuat banyak. Hakim garis tampaknya tidak bisa melihat Kane yang dalam posisi offside karena pandangannya terhalang empat pemain Tottenham lainnya. Wasit kemudian menghadiahkan penalti pada Tottenham yang dieksekusi Kane dengan sempurna. Tottenham 1-1 arsenal di menit ke-74. Saat Arsenal tampaknya sudah puas dengan satu poin, mereka mendapatkan hadiah penalti dari wasit di pengujung laga. Aubameyang berlari di sisi kanan dan dijatuhkan Davinson Sanchez. Penalti di menit ke-90+1 seharusnya sudah mengakhiri perlawanan Tottenham dan memastikan kemenangan Arsenal. Nahasnya, eksekusi Aubameyang begitu buruk dan bisa diselamatkan Hugo Lloris dengan mudah. Arsenal tidak jadi menang. Mendekati akhir pertandingan, nasib Arsenal kian buruk ketika Lucas Torreira diusir wasit karena melakukan pelanggaran keras pada Rose. Dia baru masuk di babak kedua dan harus menerima kartu merah langsung di pengujung laga. Skor 1-1 tidak berubah hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Arsenal hanya mampu membawa pulang satu poin, yang berarti langkah mereka di empat besar kian sulit. 3 dari 3Susunan PemainTottenham XI: Lloris, Sanchez, Alderweireld, Vertonghen, Trippier, Wanyama (59' Erik Lamela), Sissoko, Rose, Eriksen, Kane, Son (79' Fernando Llorente). Arsenal XI: Leno, Mustafi, Papastathopoulos, Koscielny, Monreal, Guendouzi (46' Lucas Torreira), Xhaka, Mkhitaryan, Ramsey (72' Mesut Ozil), Iwobi, Lacazette (56' Pierre-Emerick Aubameyang). |
“L’Chaim!” Categories
All
Archives
March 2019
|