Manajer Bournemouth, Eddie Howe, memberi pujian untuk Manchester City. Dia menyebut bahwa The Citizens bisa memenangi quadruple.
Bournemouth akan menjamu City di lanjutan Liga Inggris, Sabtu (3/3/2019). Bournemouth vs City akan berlangsung di Vitality Stadium. City sudah memenangi gelar pertama musim ini dengan mengangkat trofi Piala Liga Inggris. Pada tiga ajang lainnya, City juga masih mempunyai kans untuk juara. Di Piala FA, City akan berhadapan dengan Swansea City. Di Liga Inggris menempati posisi kedua dengan raihan 68 poin, berjarak satu angka dari Liverpool di posisi pertama, dan di Liga Champions mengantongi kemenangan di leg I babak 16 besar atas Schalke 04. Baca juga: Sterling: Memburu Gelar di City Terasa Lebih Santai ketimbang di Liverpool "Saya pikir mereka bisa melakukan apa yang mereka mau. Saya pikir mereka jelas mempunyai kemampuan untuk melakukan itu," kata Howe di Sky Sports. "Saya pikir mereka mempunyai talenta individual yang sangat tinggi, sembari menjadi tim yang sangat bagus di waktu bersamaan dan saya pikir mereka mempunyai perpaduan yang sangat bagus," dia menambahkan. City berpotensi menyalip Liverpool di klasemen Liga Inggris pekan ini. Laga City vs Bournemouth dihelat sehari lebih cepat dibandingkan Everton vs Liverpool.
0 Comments
Amunisi lini depan Manchester City kembali terisi penuh di akhir pekan ini. Gabriel Jesus dipastikan pulih dari cedera dan siap dimainkan.
Cedera hamstring telah memaksa Jesus absen pada tiga pertandingan terakhir City. Kondisi itu membuat Sergio Aguero terus dimainkan, meski dia membayarnya tuntas dengan mencetak gol demi gol bagi The Citizens. Untuk lawatan ke Bournemouth di akhir pekan ini, City akan bisa mendapatkan kembali tenaga Jesus. Striker asal Brasil itu dipastikan sudah siap bermain. Baca juga: Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan Ini "Gabriel sudah kembali," kata Josep Guardiola dalam konferensi pers dikutip dari Mirror. Jesus bukan satu-satunya pemain yang bisa kembali diturunkan. John Stones juga bakal siap merumput setelah bermasalah dengan cedera pangkal paha. "Saya pikir setelah jeda internasional baru Fernandinho akan kembali, mungkin Aymeric menyusul beberapa hari setelahnya," lanjut Guardiola membahas pemain lainnya yang masih cedera. Laga dengan Bournemouth bisa menjadi peluang Manchester City merebut puncak klasemen Liga Inggris. Di laga lain, Liverpool akan menghadapi pertandingan yang berpotensi menyulitkan saat berhadapan dengan Everton
Liverpool akan melawat ke markas Everton di lanjutan Liga Inggris. Hasil imbang di derby Merseyside disebut akan menjadi raihan yang bagus untuk The Reds.
Everton vs Liverpool akan berlangsung, Minggu (3/3/2019). Dalam beberapa laga terakhir di Goodison Park, hasil akhirnya tanpa pemenang. Dalam enam pertandingan, Liverpool sekali menang. Sisanya, berakhir imbang. Yang terbaru pada April 2018, skor akhirnya 0-0. Eks pemain Manchester United, Gary Neville, menilai bahwa hasil imbang akan menjadi raihan bagus untuk Liverpool. Pria yan sudah menjadi analis itu memprediksi jalannya perburuan gelar juara Liga Inggris akan berjalan seru sampai akhir. Baca juga: Liverpool Tegang, Man City Bisa Diuntungkan "Ada banyak faktor yang akan menjadi penentu pemenang Liga Inggris musim ini, tapi sepertinya cuma akan Liverpool dan Manchester City," kata Neville di Sky Sports. "Hal besar yang akan menentukan itu adalah pengalaman di skuat, dan pengalaman Manchester City sebelumnya saat menjuarai Premier League bakal membuat mereka mempunyai keuntungan. Tapi, ada banyak titik balik yang akan muncul. Saya pikir bakalan seru." "Hasil akhir Liverpool melawan Watford bisa menjadikan mereka sebagai favorit lagi dan saya pikir mereka akan menganggap raihan satu poin di derby Merseyside sebagai hasil yang bagus," dia menambahkan.
Maurizio Sarri mengakui taktik Sarribball cukup sulit diterapkan di Chelsea. Salah satu faktornya adalah pemahaman taktik pemain Inggris yang tak telalu baik.
Sarri menjalani musim perdananya di Chelsea dengan tak terlalu mulus. Dia sempat membawa The Blues ke puncak klasemen Liga Inggris di awal kompetisi. Namun kemudian performa Chelsea menurun drastis, mereka kini bahkan terdampar di peringkat enam klasemen Liga Inggris dengan 53 poin. Hal ini membuat masa depan Sarri di Stamford Bridge mulai dipertanyakan. Apalagi performa The Blues dalam lima laga terakhir di Liga Inggris sangat buruk. Mereka tiga kali kalah dan hanya dua kali meraih kemenangan. Baca juga: Tekad Jorginho Ambil Hati Fans Chelsea Keenganan manajer asal Italia ini mengubah taktik yang ia kembangkan disebut jadi sebab utama terus merosotnya performa Edemn Hazard dkk. Sarri konsisten menerapkan permainan menyerang dengan dasar penguasaan bola. Taktik ini sering disebut dengan Sarriball. Sarriball dianggap belum mampu dijalankan dengan sempurna oleh para pemain Chelsea. Pria 60 tahun ini sendiri mengamini hal tersebut. Ia juga mengungkapkan baru menyadari Sarriball begitu sulit diterapkan di Liga Inggris. Salah satu faktornya adalah pemain dari Negeri Elizabeth yang tak punya pemahaman taktik cukup baik "Tidak mungkin untuk menjawabnya. Terkadang tiga bulan sudah cukup, terkadang Anda membutuhkan satu musim atau satu setengah musim," ujar Sarri kepada Sky Sports ketika ditanya berapa lama taktiknya bisa sempurna diterapkan di Chelsea. Baca juga: Sarriball Sudah Kempes "Saya pikir jika Anda berganti negara, jika Anda berganti gaya sepakbola, itu (adaptasinya) akan lebih lama. Sekarang saya berada di musim pertama di Inggris, jadi saya mulai memahami sesuatu hal, bukan semua hal, tetapi sesuatu. Jadi sekarang saya menyadari bahwa di sini lebih lama dan lebih sulit (untuk menerapkan Sarriball)." "Mentalitas di sini sangat berbeda. Sebagai contoh, pemain Inggris sangat mudah untuk punya intensitas yang sangat tinggi saat latihan. Tetapi sangat sulit ketika kami hanya membahas soal taktik," ungkapnya "Di Italia sebaliknya. Sangat mudah untuk bekerja dengan taktik di sana, dan sangat sulit untuk memiliki intensitas yang tinggi selama latihan. Ini berbeda. Tidak lebih buruk dan tidak lebih baik, ini hanya berbeda," ujar mantan pelatih Napoli ini menyimpulkan.
Bek tengah Manchester United Victor Lindelofmengaku tak sakit hati dengan eks manajer tim, Jose Mourinho. Lindelof kerap dikritik karena tampil inkonsisten.
Lindelof didatangkan dari Benfica pada musim panas 2017. Meski dimainkan 45 kali di seluruh kompetisi, Lindelof sering kali dibangkucadangkan bahkan tidak masuk dalam skuat MU. Mourinho tidak segan mengkritik para pemain MU secara terbuka, tidak terkecuali Lindelof. Manajer asal Portugal itu bahkan kerap mengeluhkan kurangnya opsi pemain bertahan, yang artinya performa lini pertahanan MU tidak sesuai harapannya. Baca juga: Antonio Valencia Menuju Pintu Keluar Old Trafford? Akan tetapi, kritik Mourinho tidak lantas membuat Lindelof patah arang. Setelah MU ditangani Ole Gunnar Solskjaer, pesepakbola berusia 24 tahun itu memperlihatkan performa yang lebih baik dan nyaris tidak tergantikan di jantung pertahanan timnya. "Aku selalu berterima kasih kepada Jose," Lindelof mengucapkan kepada Daily Mail. "Dia yang membeliku. Aku tidak punya komentar buruk tentang dia. Ketika dia ingin membeli pemain bertahan lain, tidak apa-apa." Baca juga: MU Terancam Kehilangan De Gea Kalau Tak Beri Gaji Tinggi "Toh aku menyukai persaingan. Anda tidak akan meningkat tanpa persaingan," lanjut bek internasional Swedia itu. "Aku beruntung. Aku punya mental yang bagus. Anda menginginkan banyak untuk berjalan sesuai rencana di klub baru tapi nyatakan kan tidak gampang. Jadi kalau Anda bermain dengan buruk, Anda memang harus berusaha lebih keras." Solskjaer telah memimpin MU di 15 pertandingan sejak menggantikan Mourinho pada Desember 2018. Lindelof dimainkan sebagai starter 13 kali dan membantu MU meraih 12 kemenangan dan masih belum terkalahkan di kompetisi domestik.
Babak pertama Derby London Utara antara Tottenham Hotspur vs Arsenal berlangsung cukup seru. Arsenal sementara unggul 1-0 atas tuan rumah Tottenham.
Memainkan laga Liga Inggris di Stadion Wembley, Sabtu (2/3/2019) malam WIB, Aaron Ramsey mencetak gol Arsenal yang terlahir di menit ke-16. Jalannya Pertandingan Arsenal melakukan pressing tinggi di menit-menit awal. Kombinasi Aaron Ramsey-Alexandre Lacazette nyaris membuat lini pertahanan Tottenham membuat kesalahan. Di menit ketiga, Arsenal melewatkan peluang emas. Alex Iwobi menusuk dari sisi kiri untuk mengirim umpan siang ke kotak penalti Tottenham. Bola yang mengenai Victor Wanyama bergulir ke jalur Lacazette yang tingga berhadapan dengan Hugo Lloris, tapi karena kontrolnya kurang bagus bola sepakannya pun melambung. Tampil lebih dominan, Arsenal akhirnya membuka keunggulan dengan di menit ke-16. Ramsey menjebol gawang Tottenham untuk mengubah skor menjadi 1-0. Dari serangan balik, umpan terobosan Lacazette membebaskan Ramsey di depan. Gelandang Wales itu mengitari Lloris sebelum menceploskan bola ke sudut bawah gawang. Baca juga: Pochettino Jawab Kritik Publik: Aku Bukan Tukang Sulap Delapan menit berselang, Harry Kane menciptakan gol balasan dari sundulan hasil tendangan bebas. Namun, gol tidak sah karena Kane dalam posisi offside. Tottenham mulai keluar dari tekanan sehingga menguji Arsenal. Kane menggiring bola melewati beberapa pemain Arsenal untuk bekerja sama dengan Christian Eriksen. Kieran Trippier menerima bola kemudian mengirim operan kepada Son Heung-min yang meliuk-liuk melewati tiga pemain tapi lantas kehilangan momentum. Setelah laga berjalan setengah jam, Tottenham kembali merepotkan Arsenal. Danny Rose mengirim umpan mendatar kepada Eriksen untuk diteruskan dengan sepakan yang masih melenceng. Baca juga: Misi Bangkit Spurs Didukung Rekor Bagus Pochettino atas Arsenal Di tengah agresi Spurs, Arsenal menciptakan ancaman di lima menit terakhir. Kembali dari serangan balik, Iwobi melepaskan tembakan melengkung yang ditangkis Lloris. Penyelamatan gemilang Bernd Leno di menit ke-44. Leno menepis sepakan jarak dekat Kane, bola rebound diteruskan Wanyama dengan sepakan keras yang kembali mentah di tangannya. Babak pertama berakhir. Skor 1-0 untuk keunggulan Arsenal. Susunan Pemain TOTTENHAM HOTSPUR: Lloris, Vertonghen, Rose, Alderweireld, Trippier, Davinson Sanchez, Sissoko, Wanyama, Eriksen, Son, Kane ARSENAL: Leno, Nacho Monreal, Sokratis, Koscielny, Mustafi, Mkhitaryan, Ramsey, Xhaka, Iwobi, Guendouzi, Lacazette
Tottenham Hotspur merasa tampil lebih baik dari Arsenal. Meski tak menang, hasil imbang diakui sudah cukup memuaskan karena kekalahan dinilai tak pantas.
Tottenham bermain imbang 1-1 saat menjamu Arsenal di Wembley, Sabtu (2/3/2019). Tertinggal duluan karena gol Aaron Ramsey di menit ke-16, The Lilywhites membalas melalui penalti Harry Kane pada menit ke-74. Baca juga: Hasil Liga Inggris: Tottenham Vs Arsenal Imbang 1-1 Tim besutan Mauricio Pochettino ini tampil dominan, menguasai bola hingga 60%. Tottenham melepaskan 10 percobaan, tapi hanya tiga yang on target. Sementara Arsenal punya sembilan tembakan, empat di antaranya mengarah ke gawang. Meski Tottenham tak mampu meraih kemenangan di markas sendiri, hasil ini sudah cukup disyukuri Pochettino. Secara permainan dia menilai timnya tak pantas mendapatkan hasil lebih buruk, terlepas dari sejumlah situasi yang gagal dimaksimalkan. Baca juga: Sokratis: Penalti Kane Offside Tottenham punya beberapa peluang bagus, di antaranya dari sepakan jarak dekat Christian Eriksen dan percobaan susulan dari Moussa Sissoko di penghujung babak pertama. Tuan rumah juga punya satu gol dianulir wasit karena offside dari situasi bola mati. Bagi Tottenham, hasil ini memutus rangkaian dua kekalahan beruntun dari Burnley dan Chelsea, sekaligus memberikan suntikan moral jelang lawan Borussia Dortmund. "Saya sangat senang karena kami tak layak untuk kalah, kami tampil lebih baik dari mereka. Jadi akan disayangkan kalau kalah dengan cara seperti itu," ujar Pochettino dilansir BBC. Baca juga: Ditunggu Neraka di Goodison Park, Klopp: Liverpool Siap "Saya senang dengan performa tim, ini laga yang berat dan sulit. Saya gembira karena setelah dua kekalahan, bisa mengambil sebuah hasil positif untuk membangun kepercayaan diri jelang menghadapi Borussia Dortmund pada Selasa nanti dan melaju ke babak berikutnya di Liga Champions," tandasnya. Tottenham akan bertandang ke Dortmund, Rabu (6/3) dinihari WIB mendatang. Mereka dalam posisi unggul 3-0 secara agregat.
Bernd Leno bikin dua penyelamatan beruntun secara oke di laga melawan Tottenham Hotspur. Apa kata kiper utama Arsenal itu?
Arsenal bermain imbang 1-1 dengan Tottenham di Wembley, Sabtu (2/3/2019) malam WIB. Meriam London unggul duluan di babak pertama lewat gol Aaron Ramsey dan Tottenham mencetak gol penyeimbang lewat penalti Harry Kane. Tottenham sebetulnya punya peluang emas untuk menyamakan skor jelang turun minum. Tapi, Leno main gemilang dengan menepis sepakan jarak dekat Christian Eriksen, bola rebound diteruskan Sissoko dengan sepakan keras yang kembali mentah di tangannya Baca juga: Hasil Liga Inggris: Tottenham Vs Arsenal Imbang 1-1 "Saya tidak tahu apa yang terjadi, semuanya begitu cepat. Sissoko menembak, saya tidak melihat bola, saya hanya bereaksi: Saya pikir penyelamatan terbaik selalu ketika Anda tidak tahu apa yang terjadi," kata Leno seperti dikutip dari situs resmi Arsenal. Leno menyayangkan hasil imbang yang didapat Arsenal. Terlebih, The Gunners sejatinya punya peluang di akhir laga lewat penalti Pierre-Emerick Aubameyang, tapi berhasil digagalkan Hugo Lloris. "Ini sangat membuat frustrasi karena kami kebobolan gol yang terlambat dan juga memiliki peluang untuk mencetak gol dengan penalti. Kami sedikit kurang beruntung tapi itu sepakbola," ungkapnya.
Gol Riyad Mahrez memastikan Manchester Citymenang tipis 1-0 atas Bournemouth. Hasil ini sudah cukup untuk membawa City ke puncak klasemen menggeser Liverpool.
Manchester City sukses meraih tiga angka saat bertandang ke Vitality Stadium, Sabtu (3/2/2019) malam WIB, pada pekan ke-29 Liga Inggris. The Citizens menang 1-0 lewat gol tunggal Riyad Mahrez di menit ke-55. City yang sangat dominan di laga ini dengan pengusaan bola sebesar 80 persen. Sebenarnya punya banyak peluang untuk mencetak gol lain. Tercatat mereka mampu membuat 16 tembakan dengan tujuh di antaranya mengarah ke gawang tuan rumah. Namun upaya The Citizens tersebut tak membuahkan hasil karena kegemilangan Artur Boruc. Namun kemenangan tipis di markas Bournemouth sudah cukup untuk menggeser sementara Liverpool dari puncak klasemen. Mereka kini mengumpulkan 71 poin dari 29 laga, unggul dua angka dari The Reds. Liverpool sendiri baru akan memainkan laga pekan ke-29 saat menghadapi Everton di Goodison Park, Minggu (3/3/2019). Sementara itu, Bournemouth tertahan di posisi 12 dengan 34 poin. Baca juga: Hasil Liga Inggris: Lukaku Dua Gol, MU Menang Dramatis 3-2 atas Southampton Jalanya Pertandingan City langsung mengambil inisiatif menyerang sejak menit awal. Sementara tuan rumah memilih untuk bertahan cukup dalam demi meredam agresivitas The Citizens. Strategi Eddie Howe ini terbukti jitu . Dimana tim tamu tak sekalipun membahayakan gawang Artur Boruc di 30 menit awal babak pertama. Ancaman bebahaya baru dihadirkan oleh City ketika laga memasuki menit ke-31. Sepak pojok Kevin De Bruyne mampu disambut Nicolas Otamendi dengan tendangan salto. Namun arah bola masih melambung tipis dari gawang Bournemouth. Kesulitan menembus lini belakang tuan rumah lewat open play, City berusaha mengoptimalkan bola mati untuk menghasilkan peluang. Dari skema sepak pojok The Citizens kembali mengancam di menit akhir babak pertama. Umpan Riyad Mahrez mampu diteruskan oleh Bernardo Silva. Bola liar masih mampu diamankan oleh Boruc. Sepanjang babak pertama skuat Pep Guardiola sebenarnya tampil sangat dominan. Mereka menguasai pengusaan bola hingga 83 persen dibanding Bournemouth yang mencatatkan 17 persen. Namun City hanya mampu melepas satu sepakan ke arah gawang tuan rumah di 45 menit pertama. Sedangkan Bournemouth yang memilih fokus bertahan tak sekalipun melepas tembakan. Minim peluang, babak pertama berakhir imbang 0-0. Baca juga: Hasil Liga Inggris: Tottenham Vs Arsenal Imbang 1-1 Di babak kedua situasi masih tak banyak berubah, City tetap tampil menyerang mengurung lini pertahanan The Cherries. Usaha The Citizens baru membuahkan hasil di menit ke-54. Gol pembuka City bermula dari tusukan David Silva yang menciptakan kepanikan di jantung pertahanan Bournemouth. Bola kemudian disodorkan ke Riyad Mahrez yang melepaskan sepakan mendatar untuk membobol gawang tuan tumah. Tertinggal 0-1 membuat Bournemouth mau tak mau harus keluar menyerang. Hal ini justru menguntungkan City yang kini punya banyak ruang dalam menyerang. Di menit ke-64, skuat Guardiola hampir saja menggandakan lewat Sterling. Ia memaksimalkan umpan terobosan Mahrez untuk terbebas dari jebakan offside. Meski dalam posisi bebas, sepakan pria 24 tahun ini masih ditepis Boruc. Kiper asal Polandia ini kembali menjadi penghalang Sterling mencetak gol di laga ini. Pada menit-77, ia terbang menyongsong bola yang mengarah ke sayap City ini. Setelah Jack Simpson tak sempurna menghalau bola. Kegemilang Boruc tak berhenti sampai disini. Ia mementahkan sundulan Mahrez di dapan gawangnya di menit ke-86. Hingga laga berakhir tak ada gol tambahan yang tercipta. Sehingga skor 1-0 untuk The Citizens menutup laga di Vitality Stadium. Baca juga: Tottenham Sudah Cukup Senang Bisa Hindari Kekalahan dari Arsenal Susunan pemain: Bournemouth: Boruc; Daniels, Simpson (Ibe 83'), Mepham, Clyne (Diego Rico 84'); Fraser, Surman, Ake, Smith; Brooks (Brooks 75'); King Manchhester City: Ederson; Walker, Stones (Kompany 48'), Otamendi, Zinchenko; De Bruyne (Mahrez 45'), Guendogan, David Silva; Bernardo Silva, Aguero (Jesus 90'), Sterling
Manchester United sudah mantap untuk mempermanekan Ole Gunnar Solskjaer. Pasalnya Solskjaer muncul di iklan tiket musiman MU 2019/2020.
Pelatih Norwegia itu menggantikan Jose Mourinho yang dipecat pada Desember 2018. Pada awalnya, Solskjaer diplot sebagai manajer interim sampai musim 2018/19 berakhir, sementara MU diyakini membidik Mauricio Pochettino, peracik taktik Tottenham Hotspur. Namun, kabar terakhir menyebutkan bahwa Solskjaer kini menjadi kandidat terkuat manajer permanen MU di atas Pochettino. Solskjaer telah meyakinkan manajemen MU setelah memperlihatkan kinerja yang melebihi ekspektasi. Baca juga: Bukan Pochettino, Solskjaer Kini Kandidat Terkuat Manajer Permanen MU Di bawah tangan dingin Solskjaer, MU bangkit dengan memenangi 12 dari 15 pertandingan di seluruh kompetisi. Kini, Setan Merah cuma berjarak satu poin dari Arsenal [4] dan lima poin dari Tottenham [3]. Dengan demikian, peluang untuk finis empat besar pun masih terbuka lebar. Selain hasil menjanjikan di atas lapangan, Solskjaer turut memperbaiki atmosfer ruang ganti MU. Seperti diketahui, ruang ganti MU sempat retak karena Mourinho punya hubungan buruk dengan sejumlah pemain senior. Serta berhasil mengeluarkan performa terbaik dari Paul Pogba, Anthony Martial, serta Marcus Rashford. Solskjaer mengungkapkan bahwa dirinya sudah selesai melakukan pengambilan gambar untuk promosi tiket pertandingan MU musim depan. Sinyal Solskjaer akan dipermanenkan? Baca juga: Pembaruan Kontrak De Gea di Luar Kuasa Solskjaer "Saya sudah melakukan syuting video untuk tiket musiman. Jadi saya meminta fans untuk membeli tiket musiman!" ungkap Solskjaer dilansir Sky Sports. "Akan aneh untuk melihat diri saya di sebuah video kalau saya tidak ada di sini. Tidak aneh sih untuk melakoninya." "Anak-anak saya, kalau mereka melihat sebuah iklan di mana saya ada di dalamnya, dan saya pulang ke Norwegia, maka itu akan aneh." "Ini cuma bagian dari pekerjaan saya di sini dengan melakukan syuting iklan. Begitupun dengan pemain. Kemudian tiba-tiba Anda tidak di sini lagi, dan Anda melihat gambar Anda," kata pemilik julukan Pembunuh Berwajah Imut itu. |
“L’Chaim!” Categories
All
Archives
March 2019
|